Januari 2022

Ringkasan Ibadah (16 Januari 2022)

Mengapa harus melayani Tuhan?

Pengkhotbah: Ev. Agus Nugroho

Melayani berarti mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh seseorang yang kita layani. Apabila kita melayani raja, maka kita mempersiapkan segala sesuatu untuk raja. Orang yang melayani disebut pelayan. Dalam ibadah, ada orang-orang (pelayan Tuhan) yang mempersiapkan agar ibadah berjalan dengan baik. Jangan sampai alasan kita melayani Tuhan itu karena menganggur atau supaya dapat berkat atau supaya terlihat rohani, dll.

Mengapa harus melayani Tuhan?

1.   Kawan sekerja Allah (Kejadian 1:28)

Allah menciptakan manusia sebagai kawan sekerja Allah (bekerja untuk Allah) dan Allah memberikan perintah kepada manusia untuk mengatur segala sesuatu yang sudah Allah ciptakan. Menguasai bukan berarti manusia mengeksploitasi dengan sebebas-bebasnya, misalnya merusak hutan, dll. Mengatur segala sesuatu yang sudah Allah ciptakan merupakan perintah Tuhan. Dan kita sebagai kawan sekerja Allah harus melayani Tuhan; harus mengatur, menata segala sesuatu dengan baik.

Pelayanan kepada Tuhan bukan hanya melalui lingkungan gereja kita. Pelayanan kepada Tuhan bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, bisa di keluarga, pekerjaan, ataupun di lingkungan sekitar kita. Misalnya di dalam keluarga: menata rumah tangga dengan baik, seorang anak membantu pekerjaan rumah, dll.

 

2.   Panggilan & Perintah (Yesaya 43:6-7, Roma 12:11)

Kita dipanggil untuk kemuliaan Tuhan. Karena ini merupakan panggilan dan perintah, maka kita tidak bisa menolak. Setiap kita diberikan talenta untuk melayani di berbagai bidang. Melayani Tuhan merupakan perintah Tuhan. Setiap pelayanan yang kita lakukan itu untuk memuliakan Tuhan.

 

3.   Meneladani Yesus (Markus 10:45, Lukas 22:27)

Karena kita percaya kepada Yesus sebagai jurus’lamat kita, maka kita harus meneladani Yesus. Meneladani Yesus berarti melakukan apa yang sudah Yesus lakukan. Yesus adalah anak Allah yang datang ke dunia untuk melayani bukan dilayani. Melayani diwujudkan dengan berbuat baik. Dalam melayani, ada yang harus dikorbankan, misalnya berkorban melalui apa yang kita miliki, berkorban dalam hal waktu, berkorban dalam hal perasaan (kritikan), dll.

 

4.   Nilai kekekalan (2 Petrus 3:10)

Nilai kekekalan adalah dampak ketika hari Tuhan tiba.

Kemana kita akan melangkah? Apakah melangkah ke pintu surga atau ke pintu neraka?

Kita semua mendapatkan anugerah yang sama, yaitu kehidupan kekal di dalam kerajaan surga.

Persiapkan diri dengan sebaik-baiknya, hingga hari Tuhan tiba.

 Lakukan apa yang bisa kita kerjakan dan lakukan dengan sungguh-sungguh!

-------------------------------------------------------------

Ringkasan Ibadah (23 Januari 2022)

Melayani dalam Tim

Pengkhotbah: Pdt. Wawan Sukarnawan

Matius 7:22-23 (TB)  Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Apakah pelayanan yang kita lakukan itu berkenan kepada Tuhan? Apakah Tuhan mengenal kita?

Pelayanan kita harus diuji, minimal ada 3 hal:

1.       Murni, artinya tidak tercemar, tulen, asli.

Seringkali motivasi kita dalam melayani itu salah dan tidak berkenan kepada Tuhan.

Apakah pelayanan kita untuk mencari jodoh (untuk anak muda)?

Apakah pelayanan kita agar mendapatkan berkat? Apakah pelayanan kita murni untuk Tuhan? Apakah pelayanan kita sungguh-sungguh untuk Tuhan?

 

2.       Tulus: artinya jujur, tidak pura-pura, apa adanya.

Ada orang yang mau melayani tetapi menggerutu. Terkadang kita juga melayani, namun tidak tulus. Tuhan datang ke dunia dengan tulus, Dia tulus menjalani via dolorosa.

Datang dan layanilah Tuhan dengan tulus.

Tuhan melihat hati!

 

3.       Sikap Mengabdi, abdi artinya hamba dan hamba itu tidak punya hak apapun.

Kalau dalam pelayanan kita tidak diapresiasi, kita tidak punya hak untuk menuntut apresiasi. Kita yang sudah diselamatkan adalah murid Tuhan, kita adalah hamba Tuhan.

Kolose 3:23 (TB)  Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Kalau kita mengenal Tuhan, kita pasti melayani dan pelayanan yang kita lakukan hanya untuk kemuliaan Tuhan! Kasih karunia Tuhan dicurahkan bagi orang yang murni hatinya, tulus hatinya, dan punya sikap mengabdi (menjadi hamba).

-------------------------------------------------------------

Ringkasan Ibadah (30 Januari 2022)

Tuhan Memerlukannya

Pengkhotbah: Pdt. Paulus Mulyadi

Lukas 19:28-38

Lukas 19:30-31 dengan pesan: “Pergilah ke kampung yang di depanmu itu: Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan mendapati seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah ke mari. Dan jika ada orang bertanya kepadamu: Mengapa kamu melepaskannya? Jawablah begini: Tuhan memerlukannya.”

Apakah yang Tuhan perlukan?

-       KELEDAI BEBAN yang MUDA yang BELUM PERNAH DITUNGGANGI

(Tuhan memerlukan kita untuk memuliakan namaNya)

-       MENGAPA KELEDAI? Bukan KUDA atau UNTA?

1.       YESUS MENGGENAPI NUBUATAN NABI ZAKHARIA (Zakharia 9:9)

-          Keledai di Palestina bukan binatang rendah, karena di masa damai (tidak ada perang), raja pun WAJIB menunggang keledai

-          Keledai dikaitkan sebagai SIMBOL PERDAMAIAN (Kehadiran kita harus membawa kedamaian dan sukacita bukan peperangan)

-          Yesus datang sebagai RAJAI DAMAI bukan datang sebagai sosok militer yang garang

-          Mengapa keledai muda yang belum pernah ditunggangi?

èMengungkapkan hewan yang DIKHUSUSKAN UNTUK PERSEMBAHAN BAGI TUHAN

(Tuhan mau setiap kita dipakai oleh Tuhan, dipersembahkan untuk Tuhan)

-          Di tangan Yesus Sang Raja Damai, keledai muda yang belum pernah ditunggangi bisa dijinakkan dan tidak berontak

 

2.       YESUS MEMERLUKAN KELEDAI ITU!!!

-          Keledai adalah binatang yang kelihatannya lambat dan lugu, tapi bisa MENERIMA dan MENAHAN BEBAN (Tuhan butuh orang-orang yang bisa menerima, menahan beban dan menyelesaikannya dengan baik)

-          Keledai adalah binatang yang MENGERJAKAN TUGASNYA dengan BAIK dan TUNTAS

(Tuhan mau ketika kita diberi kepercayaan, diberi tugas, kita kerjakan dengan tuntas)

-          Keledai melambangkan KERENDAHAN HATI & KESEDERHANAAN

-          Keledai punya karakteristik: SABAR, TAAT, LEMBUT, dan TANGGUH

 

3.       BAGAIMANAKAH SIKAP KELEDAI MUDA YANG DIPAKAI YESUS?

-          Tidak minder

-          Tidak sombong

-          Bangga tapi tetap rendah hati

 

Ketika kita diberi tanggungjawab yang baru, diberi kepercayaan, jangan minder, jangan sombong, dan tetap rendah hati. Tidak ada yang bisa dibanggakan, hanya Yesus yang bisa dibanggakan. Tuhan memerlukan kita! Tuhan akan memperlengkapi kita, menyertai kita, dan mencukupi setiap apa yang kita butuhkan.

Februari 2022

Ringkasan Ibadah (6 Februari 2022)

Kasih yang Tidak Bersyarat

Pengkhotbah: Pdt. Wawan Sukarnawan

Amsal 17:22 (TB)  Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.

Banyak orang yang terdampak sakit kareka kekurangan kasih sayang. Orang-orang yang punya kecenderungan untuk sakit adalah orang yang hidupnya dipenuhi dengan gerai air mata, dengan penyesalan, gerutuan, menyalahkan orang lain, dan memelihara dendam. Orang yang dipenuhi dengan kasih sayang adalah orang -orang yang punya hati belas kasihan: sering memberi, beramal, membagi hidupnya dengan orang lain. Dan orang-orang yang memiliki Allah adalah orang-orang yang mempunyai kasih.

1 Korintus 13:4-7 (TB)  Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi ia bersukacita karena kebenaran.

Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Seluruh kasih dalam 1 Korintus 13:4-7, sifatnya aktif (terus). Jadi kalau kita tidak sabar, tidak murah hati, cemburu, sombong, dll. berarti kita tidak memiliki kasih. Kasih itu integrated (satu kesatuan) dan tidak ada yang bisa memisahkannya. Kasih ini hal yang penting. Tetapi Terkadang kita lupa melakukan kasih, terkadang kita melakukan pelayanan tanpa dasar kasih. Meskipun kita mempunyai segalanya tetapi tidak punya kasih, itu semua tidak ada gunanya. Setiap hal yang kita lakukan, setiap pelayanan kita harus didasari dengan kasih. Lakukanlah semuanya dengan kasih!

Kasih Allah yang melingkupi kita, menghasilkan damai sejahtera.

Terapkah kasih Allah dalam kehidupan kita dan bagikan kasih itu kepada orang lain!


----------------------------------------------------------------------

RINGKASAN IBADAH (13 Februari 2022)

Pembicara: Ev. Agus Nugroho

Bagaimana hidup mengasihi Tuhan?

Yohanes 21:15-19

Bagaimana kita bisa hidup mengasihi Tuhan?

Bagaimana cara kita mengasihi Tuhan?

Yesus menanyakan tiga kali kepada Simon Petrus : Apakah engkau mengasihi Aku? Untuk yang pertanyaan pertama dan kedua Yesus bertanya dengan kasih agape, namun Simon menjawab dengan kasih filia (kasih persahabatan) dan untuk yang pertanyaan ketiga Yesus bertanya dengan kasih filia tetapi Simon tetap menjawab dengan kasih filia.

Tuhan Yesus ingin kita memiliki kasih agape, kasih yang mau berkorban. Kita mengasihi Tuhan, tetapi bagaimana caranya?

Markus 12:30 (TB)  Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.

Wujud kita mengasihi Tuhan adalah dengan mengasihi sesama. Di dalam keluarga, kita menjaga lingkungan keluarga. Di dalam lingkungan masyarakat, kita menjaga lingkungan masyrakat.

Menggembalakan domba-domba: memberikan pengajaran-pengajaran yang sehat, yaitu dengan memberitakan Firman Tuhan, serta menuntun dan menjaga agar domba-domba tidak tercemar melainkan bertumbuh di dalam Tuhan. Mari kita benar-benar mengasihi Tuhan dengan tulus yang kita mewujudkan dengan mengasihi sesama, menjadi gembala bagi orang lain. Melakukan apa yang Yesus ajarkan, apa yang Yesus katakana. Di masa pandemi ini, kita mungkin merasa takut, tetapi ingat ada Tuhan yang selalu menjaga dan menyertai kita.

-------------------------------------------------------------

RINGKASAN IBADAH (20 Februari 2022)

Pembicara: Pdt. Andreas Hadriana Mulia

Kasih Tidak Membalas

Kolose 3:15A 

             Hanya karena kasih Tuhan kita diselamatkan. Kita ada sampai saat ini karena kasih Allah. Tanpa kasih Allah kita pasti akan hancur dan berantakan. Tetapi kita bersyukur mempunyai kasih Allah. Kasih ini adalah segala-galanya untuk kita. Kasih Allah yang membuat kita penuh dengan sukacita dan damai sejahtera. Oleh karena kasih Allah, kita mempunyai kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.

             Firman Tuhan adalah kebenaran Ya dan Amin! Kita ada sampai saat ini karena iman, Firman Tuhan, dan anugerah Tuhan. Kalau kita hidup di dalam kasih Allah, mari kita hayati, nikmati, dan share.

 

Hiduplah dalam iman, Firman Tuhan, dan anugerah Allah!

Tetap tenang, berlakulah setia, banyaklah bersyukur!

Semua karena kasih karunia Allah!

Hayati, nikmati, dan share!


----------------------------------------------------------

RINGKASAN IBADAH (27 Februari 2022)

Pembicara: Pdt. Wawan Sukarnawan

Allah itu Kasih

Yakobus 5:14 

             Ketika kita menjadi sakit, itu adalah alarm (warning), bisa juga karena pola hidup kita yang tidak teratur, bisa juga itu adalah tanda kebaikan. Penyakit bisa membawa kebaikan agar kita waspada. Sakit juga satu paket dengan kematian. Sakit bisa membuat kita bertobat.

             Ada sakit karena tubuh yang dipengaruhi oleh pola makan dan pola hidup. Ada juga sakit karena jiwa yang dipengaruhi oleh pikiran, akar kepahitan. Dan ada juga sakit karena kita menjauh dari Allah. Tuhan ijinkan kita mengalami sakit. Namun, tetaplah bersyukur dan bersukacita! Walaupun kita sakit, Tuhan tetap mengasihi kita.

Maret 2022

RINGKASAN IBADAH (6 Maret 2022)

Pembicara: Ev. Agus Nugroho

Berespon Benar terhadap Firman Tuhan

Matius 13:1-9

 

             Setiap kita bisa menerima Firman Tuhan, baik itu dalam saat teduh, dalam ibadah, dan lain sebagainya. Firman Tuhan membuat kita merenung Kembali bagaimana kita harus hidup. Ada banyak motivasi yang dimiliki setiap orang untuk datang kepada Yesus.

 

Bagaimana respon kita terhadap Firman Tuhan?

 

Perumpamaan tentang seorang penabur:

1.       Benih ditaburkan di pinggir jalan, lalu datang burung, dan habis dimakan

->  Mendengar Firman Tuhan, tetapi tidak mengerti, tidak membuka hati

2.       Benih ditaburkan di atas batu, bertumbuh tetapi tidak lama akan layu dan kering

->  Mendengar Firman Tuhan, menerima dengan gembira, antusias, lalu melupakan

3.       Benih ditaburkan di semak duri, semak duri makin besar dan menghimpit

->  Mendengar Firman Tuhan, namun dipenuhi kekuatiran, dan tidak berbuah

4.       Benih ditaburkan di tanah yang baik dan berbuah

->  Mendengar Firman Tuhan dan mengerti

 

Berespon benar terhadap Firman Tuhan, yaitu dengan mempersiapkan hati (berdoa), mengimani setiap Firman Tuhan, dan diwujudkan dengan tindakan nyata.

Hendaklah kita merespon Firman Tuhan dengan benar, dengan cara mendengar Firman Tuhan dan mengerti Firman Tuhan, dan kita lakukan dalam kehidupan kita!


April 2022

RINGKASAN IBADAH (10 April 2022)

Pembicara: Dr. Agus Nugroho, M.Pd.K

Pergumulan di Getsemani

Matius 26:36-45

Yesus sering datang ke bukit untuk berdoa dan Yesus berdoa dengan kesungguhan hati. Ada kesedihan di dalam diri Yesus. Yesus sedih bukan karena Dia akan disalib, tetapi karena Dia tahu bahwa ada murid yang menghianati Yesus.

Ketika kita sedang mengalami pergumulan hidup, mari kita datang mencari wajah Allah, kita sujud dan berdoa. Itu menunjukkan kalau kita terus bergantung kepada Allah. Kita ingin setiap doa kita dikabulkan oleh Tuhan. Tetapi kita tidak bisa memaksa kehendak Allah. Bapa mengutus Yesus datang ke dunia untuk mengalami penderitaan dan untuk menyelamatkan kita. Yesus juga tidak bisa memaksakan kehendak Allah.

Doa itu penting. Doa bisa membuat kita fokus kepada jalanNya Allah. Kalau kita sudah berdoa, jangan lagi takut kesedihan menguasai hidup kita. Tenanglah! Kita serahkan pergumulan kita kepada Tuhan, selanjutnya kita hadapi pergumulan tersebut. Kita diberikan kemampuan oleh Tuhan untuk melakukannya dan kita adalah orang-orang yang menang!

 

------------------------------------------------------

RINGKASAN IBADAH (17 April 2022)

Pembicara: Pdt. Yoce D. Matthews

Yesus Bangkit Membawa Kemenangan & Harapan

1 Korintus 15:57 (TB)  Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

             Bapa bereinkarnasi menjadi manusia, yaitu Yesus Kristus. Dan Yesus yang rela mengorbankan nyawaNya untuk menebus dosa manusia. Yesus lah yang memberikan kemenangan kepada kita. Kita menang terhadap dosa. Maka hidup kita kudus, kita tidak perlu takut akan masa depan karena semua dari Tuhan. Kemenangan demi kemenangan akan terjadi di dalam hidup kita. Dan di dalam Tuhan ada pengharapan! Mungkin kita sedang mengalami pergumulan, tetapi di dalam Yesus selalu ada harapan.

 

Yesus Kristus dibangkitkan kembali. Dialah Allah yang Esa! Amin!


 ------------------------------------------------------

RINGKASAN IBADAH (24 April 2022)

Pembicara: Pdp. Lucky Nathalia

Memberi Yang Terbaik Kepada Tuhan

Roma 12:1

Persembahan adalah sesuatu yang kita bawa dengan penuh hormat kepada pribadi yang kita muliakan. Tuhan ingin kita mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan dalam semua hal. Persembahan berbeda dengan beramal. Beramal berarti kita memberikan kepada fakir miskin. Tuhan yang kita sembah bukan fakir miskin. Jangan sampai kita menjadi beramal kepada Tuhan. Jangan sampai pola pikir kita salah dalam mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan.

 

Pengenalan kita akan Tuhan berbanding lurus dengan persembahan kita kepada Tuhan.

Bagaimana cara kita memberi persembahan yang terbaik untuk Tuhan?

1. Dipersiapkan (Mazmur 5:4)

2. Lakukan dengan ketulusan (Kisah Para Rasul 5:3)

3. Lakukan dengan sukacita (2 korintus 9:7)

 

Kenalilah kepada siapa kita membawa persembahan. Berikan persembahan yang terbaik kepada Tuhan!

Mei 2022

RINGKASAN IBADAH (1 Mei 2022)

Pembicara: Dr. Agus Nugroho, M. Pd. K

Membangun Pondasi Iman Keluarga

Ibrani 10: 19-25 

Ibrani 10:22 (TB)  Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Salah satu contoh membangun pondasi iman keluarga adalah dalam beribadah. Beribadah adalah menghadap Allah. Ketika kita datang menghadap Tuhan, kita harus tahu kepada siapa kita datang. Jika kita tahu kita mau menghadap Tuhan, tentu kita akan datang dengan sopan, menundukkan diri, datang dengan penuh hormat karena memang kita menghormati Tuhan. Kita harus konsentrasi penuh, sungguh-sungguh dalam beribadah.

Kita harus menyakini bahwa Tuhan hadir di tengah-tengah ibadah kita, baik ibadah online maupun offline, sehingga kita harus menghadap Allah dengan kesungguhan hati. Beribadah kepada Allah diwujudkan dalam sikap saling memperhatikan.

Ibrani 10:24 (TB)  Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.

Jadi, kita bukan menjadi pendengar Firman Tuhan, tetapi kita menjadi pelaku Firman Tuhan dengan saling memperhatikan. Ibadah juga harus dilakukan secara giat. Jangan ibadah dengan bermalas-malasan. Beribadah dengan sungguh-sungguh merupakan wujud kita menundukkan diri di hadapan Tuhan. Janganlah kita menjadi malas berkumpul bersama dalam persekutuan kita. Sebaliknya, marilah kita saling mendorong untuk tetap rajin berkumpul dan lebih rajin lagi.


------------------------------------------------------

RINGKASAN IBADAH (8 Mei 2022)

Pembicara: Pdt. Wawan Sukarnawan

Keluarga yang Taat kepada Allah

Kejadian 6:5-22 

Apakah yang kita pikirkan, apakah yang kita rancangkan membuahkan kejahatan semata-mata?

Tuhan punya harapan atas adanya kita di bumi. Tuhan punya rancangan yang besar. Namun rancanganNya hancur karena manusia punya kehendak bebas. Di tengah-tengah manusia yang kelakukannya bertambah jahat, tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan.

Nuh adalah seorang yang benar, tidak bercela di antara orang-orang sezamannya, dan Nuh hidup bergaul dengan Allah. Nuh taat membangun bahtera, Nuh taat melakukan apa yang Tuhan perintahkan. Kita ini adalah cerminan atau citra Allah, kita ini berharga di mata Tuhan. Tetapi citra diri ini rusak karena dosa. Tuhan mau agar kita kembali kepadaNya. Oleh karena penebusan Kristus, citra kita kembali.

Ketaatan itu harus dipaksakan untuk hal yang baik. Kalau kita percaya kepada Tuhan, kita akan taat kepadaNya. Mari kita belajar dari Nuh yang berpihak kepada Allah, yang taat melakukan apa yang Allah perintahkan. 


------------------------------------------------------

RINGKASAN IBADAH (15 Mei 2022)

Pembicara: Ev. Kumala Anjani

Kemurnian Hati 

Kisah Para Rasul 24:16 (TB)  Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.

Setiap hari kita diuji oleh kemurnian hati. Kumurnian hati herbicara tentang ketulusan hati, jujur terhadap diri sendiri dan kepada Tuhan. Apakah anda tulus? Apakah anda jujur? Apakah anda sungguh-sungguh di hadapan Tuhan? Apa yang ada di dalam hati kita? Hanya kita dan Tuhan yang tahu.

 

Kemurnian hati bagi Rasul Paulus:

1. Prioritas (1 Korintus 3:2)

2. Totalitas (Ibrani 13:18)

3. Integritas (1 Kor 4:16, Titus 2:7)

 

Dampak kemurnian hati bagi Rasul Paulus:

1. Menyatakan kebenaran

2. Mengalami sukacita, damai sejahtera

3. Memelihara iman

 

Mengapa hati nurani kita tidak lagi murni? Terkadang kita tahu tapi pura-pura tidak tahu, terkadang kita tahu tapi tidak mau tahu, terkadang kita tahu tapi tidak melakukannya.

 

Bagaimana menjaga kemurnian hati?

1. Connected with God (Kisah Para Rasul 23:1)

2. Connected with community (Ibrani 10:25)

 

Mari kita sama-sama menjaga kemurnian hati kita. Mari kita jadikan kemurnian hati menjadi prioritas, jadikan totalitas, dan jadikan itu integritas komitmen. 


------------------------------------------------------

RINGKASAN IBADAH (22 Mei 2022)

Pembicara: Pdt. Wawan Sukarnawan

Berbahagialah Mereka yang Tidak Melihat, Namun Percaya

Yohanes 20:24-29 

Yesus selalu hadir di tengah persekutuan orang percaya. Ketika Yesus hadir, maka akan ada damai sejahtera. Ada orang-orang yang tidak percaya kalau tidak melihat, seperti Thomas yang tidak percaya kalau Yesus sudah bangkit sebelum Thomas melihat bekas paku pada tangan Yesus dan sebelum Thomas mencucukkan jarinya ke dalam bekas itu, mencucukkan tangannya ke dalam lambungNya. Tetapi Thomas tidak sempat melakukannya karena Yesus secara khusus menampakkan diri kepada Thomas dan Thomas percaya.

 

Memang ada beberapa orang yang butuh pembuktian seperti Thomas. Tetapi berbahagialah mereka yang tidak melihat kalau Yesus sudah bangkit, namun percaya. Kita juga tidak melihat bagaimana Yesus bangkit, namun apakah kita percaya? Ini berbicara tentang keyakinan iman kita.

 

Kita harus mengakui Yesus itu Tuhan kita, dan selanjutnya kita akan mengasihi Dia dengan segenap hati kita, dengan segenap jiwa kita, dan dengan segenap kekuatan kita. Dia lahir dalam kehidupan kita dan kita harus taat kepadaNya, melakukan apapun yang Tuhan perintahkan.


------------------------------------------------------

RINGKASAN IBADAH (29 Mei 2022)

Pembicara: Pdt. Ferry Christian

Menjadi Saksi Kristus 

Kisah Para Rasul 1:8 (TB)  Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

 

Menjadi saksi Kristus bukanlah pilihan, tetapi ini otomatis. Kalau kita sudah menerima kuasa, kita diberi power untuk menjadi saksiNya. Kesaksian bukan hanya kita berbicara tentang Yesus. Menjadi saksi dan membawa kesaksian adalah hal yang berbeda tetapi tujuannya sama. Memberikan kesaksian adalah memberitakan, berkata-kata tentang Yesus, dan membawa ke dalam persekutuan.

 

Saksi adalah melihat sesuatu yang nyata yang dilakukan berulang-ulang. Sesuatu yang diulang-ulang disebut kebiasaan. Menjadi saksi Kristus bukan hanya ketika kita melayani, tetapi menjadi saksi itu dimanapun kita berada. Jangan berkoar-koar hanya di gereja, tetapi di rumah pun juga harus berkoar-koar. Kita di mimbar, kita di rumah, kita di gereja, itulah kita. Dimanapun tetaplah menjadi saksi Kristus.

Menjadi saksi Kristus, Hidup sesuai Firman itu tidak mudah. Tetapi Roh Kudus akan memampukan kita.

 

Menjadi saksi jangan jadikan beban, tetapi jadikanlah itu kesempatan. Dimulai dari etika, belajar menghormati itu menjadi saksi Kristus. Roh Kudus akan menuntun kita ketika kita menjadi saksi Kristus.

Aktifkanlah Roh Kudus di dalam hidupmu! 

Juni 2022

RINGKASAN IBADAH (5 Juni 2022)

Pembicara: Dr. Agus Nugroho, M. Pd. K

Makna Pencurahan Roh Kudus

Pencurahan Roh Kudus sebagai bukti bahwa Allah adalah layak untuk dipercaya. Pencurahan Roh Kudus sudah dinubuatkan oleh para nabi (Yoel 2:28-32). Janji Yesus digenapi (Yohanes 14:15-17). Jadi, kalau kita menggantungkan kepercayaan kita kepada Allah, itu sangat layak. Pencurahan Roh Kudus menjadikan orang percaya sebagai pribadi yang penuh kasih (Galatia 5:22-23). Jika kita ingin menerima Roh Kudus, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengasihi Tuhan. Milikilah kasih kepada Tuhan! Pencurahan Roh Kudus menjadikan orang percaya sebagai pribadi yang kuasa (Kisah Para Rasul 1:8). Ketika kita menerima Roh Kudus, maka Dia tinggal di dalam hati kita dan Dia berkuasa memberi kita kekuatan. 


-------------------------------------------------------

RINGKASAN IBADAH (12 Juni 2022)

Pembicara: Ps. Andreas Agus

Conflict Management

Amsal 27:17, Amsal 18:19b, Amsal 17:14, Amsal 3:30, Amsal 26:21, Amsal 26:17


Tuhan menciptakan manusia dengan kehendak bebas. Karena manusia mempunyai kehendak bebas, seringkali timbulah konflik. Konflik itu nyata. Konflik bisa terjadi kapan saja. Konflik boleh terjadi tetapi harus berdasarkan kebenaran Firman Tuhan. Mencegah konflik itu bukan hal yang mudah. Jangan memicu konflik yang tidak perlu dipermasalahkan. Belajar meresponi sesuatu dengan benar, belajar bagaimana kita menangani konflik. Jangan menyampaikan konflik kepada orang yang salah. Jangan sampai kita ikut campur terhadap konflik orang lain. Konflik, perbedaan harus menjadikan kita semakin kompak, menjadikan kita menjadi pengampun. Belajar mengampuni! Teladani Yesus yang mau mengampuni padahal seringkali kita kecewakan. Mari, ciptakanlah kedamaian!

-------------------------------------------------------

RINGKASAN IBADAH (19 Juni 2022)

Pembicara: Pdt. Wawan Sukarnawan

Saling Menolong

Galatia 6:1-10

  

“Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.” Galatia 6:2

 

Kalau diantara kita ada yang melakukan pelanggaran, biasanya orang lain seringkali mencemooh. Kita yang rohani harus mau membantu, memimpin orang tersebut ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut sambil menjaga diri kita sendiri. Bolehkah kita bermegah? Boleh, karena kasih karunia Allah, boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain.

Tapi bolehkah kita memegahkan diri? Tidak!

 

Tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri, tiap orang itu punya beban. Beban yang berarti bukan beban yang memberatkan. Yang harus kita lakukan adalah saling bertolong-tolongan agar beban pun semakin ringan. Apa yang ditabur, itulah yang akan dituai. Marilah kita menabur kasih. Jangan jemu-jemu berbuat baik. Selama masih ada kesempatan, marilah kita berbuat baik kepada orang lain, kepada semua orang, terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

 

Orang Kristen memiliki hukum yang harus ditaati yaitu hukum Kristus. Orang Kristen hanya dapat mentaati dengan kuasa Roh Kudus pada saat mereka saling melayani dalam persekutuan gereja.